Senin, 30 Juli 2012

Confession of "Socially Awkward"

Tidak semua orang dapat melakukan interaksi sosial secara lancar. Pasti ada segelintir orang yang merasakan sulitnya berinteraksi dengan orang lain. Seperti yang gue rasakan sekarang. Gue harus hidup jauh dari orang tua dengan sikap yang super pendiam dan pemalu ini. Gue benci bersosialisasi.

Berkali-kali gue bertekad untuk merubah sikap di tempat yang baru dengan teman yang belum kenal satu sama lain. Namun semua itu NONSENSE!! Omong Kosong banget!! Sampai temen gue uda saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya gue masih merasa asing. Payah banget, kan.

Lalu gue mencari suatu pencerahan di internet, dan menemukan kata SOCIALLY AWKWARD. Pertama kali gue baca kata itu tuh dari account twitter member boy band Inggris. >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Gue penasaran dong apa artinya itu. Gue cari lagi artinya. Yang bikin gue WOW banget, Socially Awkward itu:
1. seseorang yang terlalu takut untuk berinteraksi dan merasakan tidak nyaman jika berada di sekitar orang lain.
2. (ini yang bikin gue langsung stuck, gue banget) seseorang yang tidak hanya membuat keheningan tapi juga kalo lagi melakukan pembicaraan -katakan saja- MEMBUNUH pembicaraan itu.
3. bersikap aneh di tengah-tengah orang (beruntung gue belum sampai situ -sejauh yang gue tau-)




Masih bingung? Gue lanjutkan dengan karakteristik orang yang Socially Awkward
1. Merasa nervous di tengah keramaian orang. Tipikal orang socially awkward tidak merasakan kenyamanan di tengah- tengah orang. kamu akan gelisah. Inilah penyebabnya kenapa kamu aneh di sekeliling orang. Nervous itu akan membawa kamu bertindak ketakutan dan menyadari bahwa hal itu makin membuat nervous menjadi-jadi sehingga membuat kamu terus menerus merasa negatif.

2. Tidak mengerti norma sosial (setengahnya ada di diri gue). Jika kamu sedang berbicara atau sedang bersama orang lain, tidak tahu apa yang tepat untuk dilakukan dan tidak di tengah masyarakat. Kamu ngga tahu apakah OK untuk memulai pembicaraan, apa dan kapan topik yang pas untuk dibicarakan, apakah ini sesuai untuk jadi candaan atau tidak. Nyatanya, kepayahan dalam mengerti norma sosial ini membuat kamu merasa aneh dan jadilah pemalu.

3. Sering mendapatkan akibat yang tidak diharapkan. Kamu sering mencari-cari candaan yang -kalo dipikir-pikir- ngga ada hubungannya dengan pembicaraan, atau mencoba untuk memuji agar tidak dibenci. Dengan kata lain, kamu berharap mendapatkan hasil,  namun mendapatkan yang tidak diharapkan.

4. Kurang lancarnya percakapan. Semua orang pernah tidak lancar dalam berbincang-bincang bahkan melakukan hening dengan tiba-tiba. Tapi bagi kamu ini adalah kebiasaan, bukan pengecualian.

5. Sering dihindari atau diejek orang lain. Jika orang lain mencoba untuk menghindari interaksi dengan kamu atau mereka sering mengejek, mereka mungkin melihat kamu sebagai orang yang aneh dalam kelompok. Dan jika mereka melihat kamu dengan cara ini, dapat menjadi tanda bahwa perilaku sosial kamu aneh dan membuat mereka mudah untuk menarik ejekan orang lain.

6.  Kurangnya hubungan dengan orang lain. Jika kamu berjuang dengan membuat percakapan, merasa nyaman di sekitar orang lain dan mengekspresikan diri secara efektif, orang canggung secara sosial umumnya tidak memiliki koneksi kuat dengan orang lain. Kamu umumnya memiliki beberapa teman, jika ada, dan lingkaran sosial yang sangat kecil. Kamu menghabiskan banyak waktu sendirian dan mengatakan kehidupan sosialmu kurang memuaskan.

Jika Kesimpulan adalah "Gue Socially Awkward"Gue nemu tiga bagian penting saran yang ditawarkan pada kita-kita.

Yang pertama dan paling penting adalah untuk mengembangkan kepercayaan sosial. Untuk sebagian besar, kecanggungan sosial diproduksi oleh rasa malu dan kecemasan dalam pengaturan sosial. Bila cemas, tidak bisa berpikir jernih, tersandung, menggagap dan meraba-raba sekitar, dan mempermalukan diri sendiri; bekerja pada peningkatan kepercayaan sosial. 
 
Saran kedua adalah untuk mempelajari norma-norma sosial dasar. Prinsip-prinsip dasar interaksi sosial dapat dipelajari dari buku, kursus atau orang cerdas secara sosial. Mengetahui mereka dan menerapkan mereka akan membantu menyesuaikan perilaku sosial dengan situasi. (sulit ye keknya) Namun, di luar prinsip dasar, segala sesuatu yang lain hanya bisa dipelajari melalui pengalaman. Tidak ada orang lain dapat mengatakan dengan tepat apa yang harus lakukan dan katakan selama interaksi sosial.
Saran ketiga adalah untuk mendapatkan banyak pengalaman berinteraksi dengan orang lain. Bertemu orang baru, membuat percakapan, eksperimen, melihat hasil dan menyempurnakan perilaku yang sesuai. Pengalaman kehidupan nyata sosial akan mengubah dari Socially Awkward menjadi sosial cerdas. Dan tentu saja, bagian besar dari keberanian untuk mengembangkan kepercayaan sosial.
Untungnya, mengatasi kecanggungan sosial benar-benar mungkin. Kita dapat menjadi pribadi sosial diklibrasi yang membuat percakapan lancar, yang memiliki banyak teman dan kehidupan sosial. Kuncinya adalah menggunakan fokus pada pencapaian ini dengan tekad, mencari saran terbaik yang tersedia dan menerapkannya.

(sumber : http://www.peopleskillsdecoded.com/socially-awkward/)

3 komentar:

  1. "2. Tidak mengerti norma sosial (setengahnya ada di diri gue). Jika kamu sedang berbicara atau sedang bersama orang lain, tidak tahu apa yang tepat untuk dilakukan dan tidak di tengah masyarakat. Kamu ngga tahu apakah OK untuk memulai pembicaraan, apa dan kapan topik yang pas untuk dibicarakan, apakah ini sesuai untuk jadi candaan atau tidak. Nyatanya, kepayahan dalam mengerti norma sosial ini membuat kamu merasa aneh dan jadilah pemalu." Saya begini, tapi cuma ke orang yang gak begitu dikenal. Bisa dibilang socially awkward gak ya?!

    BalasHapus
  2. Ternya ga cuma aku doang yang ky gini

    BalasHapus